Kamis, 11 Juni 2009

Surga Di Telapak Kaki Ibu

Dulu ketika masih "jahiliyah" saya merasa kata-kata diatas hanya slogan,agar kita para anak mau mengikuti perkataan ibu kita,mau menuruti perintah ibu yang kadang kita rasa menyebalkan.Walau terlambat akhirnya saya menyadari bahwa surga di bawah telapak kaki ibu memang benar adanya,apalagi kata-kata itu bukan sekonyong-konyong muncul d dunia tapi berasal dari hadist;Aljannatu tahta aqdaamil ummahaat.

Kesadaran saya akan kata-kata itu justru saya dapat ketika sedang menjalankan ibadah haji ditahun 1996. Allah memberikan sebuah "pelajaran" yang sangat berharga untuk saya agar lebih menghormati dan sayang pada ibu.

Tahun 1996 saya berkesempatan menemani ibu untuk menunaikan ibadah haji,dan tujuan pertama kami saat itu adalah Madinah. Di Madinah kami mendapat penginapan yang kurang layak,karena jauh dari masjid Nabawi sebagai tujuan utama kami selama disana untuk menjalankan Arbain (shalat 40 waktu berturut-turut tanpa terputus),kami mendapat kamar dilantai 4 tanpa AC dan lift atau escalator,bisa dibayangkan betapa lelahnya.

Dalam keadaan lelah seperti itu ibu sering minta tolong saya untuk membeli makanan dan minuman sehingga saya harus turun naik tangga,belum lagi untuk urusan pribadi lainnya seperti ketika mencuci dan setrika pakaian ibu sering menitip pakaiannya. Dalam keadaan lelah dan ditambah godaan setan sayapun marah dengan suara agak keras pada ibu,kenapa saya harus disuruh-suruh terus?

Waktu berlalu,tiba-tiba saya merasa badan panas kepala pusing bahkan sampai mimisan, akhirnya gagallah niat untuk bisa menjalankan arbain. Obat yang saya dapat dari dokter kloter tidak membantu meringankan sakit saya,bahkan temen-teman seperjalanan yang pulag dari masjid membawakan air zam-zam untuk sayapun tidak dapat menyembuhkan sakit saya.

Tiba-tiba seorang nenek teman seperjalanan mengingatkan saya ;"coba pikirkan lagi apa yang sudah kamu perbuat sama ibumu? mungkin kamu pernah menyakiti ibumu? sekarang mintalah maaf pada ibu". Siang hari saya menjalankan shalat dzuhur di penginapan bersama ibu yang selalu setia merawat dan menemani saya,dan setelah shalatpun saya sujud dikaki ibu dan minta maaf pada ibu,walaupun saat itu saya belum ingat kesalahan-kesalahan saya pada ibu yang penting saya harus minta maaf dulu. Subhanallah,ajaib pada saat ashar saya yang sudah tiga hari hanya bisa berbaring dan duduk sudah bisa jalan ke masjid Nabawi untuk menjalankan shalat ashar.

Dari situlah kesadaran saya muncul,surga dibawah telapak kaki ibu bukan cuma slogan atau kata mutiara tapi hadist yang harus kita jalankan dalam hidup kita sehari-hari,karena dalam Al-Qur'an kedudukan ibupun begitu mulia bahwa kita harus menghormati ibu,kemudian ibu,kemudian ibu baru ayahmu.


Ilove you mom.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar