Selasa, 28 April 2009

Persiapan Persalinan

Biasanya saat kehamilan memasuki usia 6 atau 7 bulan calon ayah ibu akan mempersiapkan segala perlengkapan kebutuhan calon bayi mereka,tapi satu hal yang tidak boleh dilupakan calon ibu juga harus mempersiapkan barang-barnag yang akan dibawa ke rumah sakit pada saat persalinan nanti.

Usahakanlah satu bulan sebelum persalinan siapkan kebutuhan sang calon ibu untuk persalinan dalam satu koper,sehingga ketika saatnya kerumah sakit tinggal angkut. Karena biasanya begitu sudah ada tanda-tanda melahirkan kita sudah bingung tidak tahu harus membawa apa.Apa sajakah yang harus dibawa?


Yang harus disiapkan calon ibu untuk persalinan nanti antara lain:
1. Keperluan pribadi,seperti sikat gigi,odol,sabun,bedak talk,deodoran shampo dan
sisir.Ada juga RS yg menyediakan keperluan ini tapi sebaiknya kita tetap
menyiapkan.
2. Baju Tidur,bawalah 2-3 helai baju dari katun yang ringan dan sejuk dengan
kancing (bukaan) didepan,agar mudah untuk menyusui bayi.
3. Beberapa pakaian dalam,seperti celana dalam,bra untuk menyusui ada baiknya
disertai alas bra (untuk menahan air susu yang merembes).
4. Pembalut khusus setelah melahirkan,ada beberapa RS tidak menyediakan pembalut
untuk ibu setelah melahirkan jadi kita harus siapkan sendiri.
5. Handuk besar untuk mandi dan handuk kecil untuk membantu selama persalinan,
karena biasanya selama persalinan kita akan mandi keringat.
6. Kaos kaki,berguna karena pada saat persalinan kita juga suka merasa kedinginan.
7. Kain dan gurita,sudah jadi kebiasaan di Indonesia seorang ibu yang habis
melahirkan akan memakai gurita dan kemudian memakai kain katanya agar badan kita
akan kembali ke bentuk semula seperti ketika masih gadis (cie...).

Untuk para calon ibu silahkan mempersiapkan segala keperluan untuk persalinan,mudah-mudahan persalinan ibu nantinya lancar. Amin...
Selengkapnya...

Kamis, 23 April 2009

Menjelang Kelahiran...

Untuk pasangan yang baru menikah dan kemudian sang istri hamil tentu sangat menyenangkan,terutama untuk sang calon ibu begitu pertama kali mengetahui positif hamil berbagai perasaan bercampur aduk di hati.

Pengalaman saya ketika tahu hamil tentu saja merasa senang,bangga,bingung,waswas dan tentu saja rasa mual(biasa... ibu hamil emang sering mual). Hari demi hari dijalani sambil penasaran seperti apa anakku yang lahir nanti? dan dalam menunggu kelahiran itu tentu saja kita harus menyiapkan segala sesuatu untuk kelahiran nanti. Apa ya yang harus kita siapkan?

Biasanya begitu kandungan memasuki usia 6bln,kita akan fokus menyiapkan kebutuhan bayi seperti popok,baju,kain dll. Tapi jangan lupa bahwa kitapun harus menyiapkan diri untuk kelahiran anak kita,dan menurut saya yang paling harus disiapkan adalah mental kita. Hal itu dilakukan oleh ibu mertua saya dengan cara sering bercerita pengalamannya ketika melahirkan dulu,dia selalu bilang betapa sakitnya saat melahirkan tapi rasa sakit itu sekejap akan hilang begitu kita mendengar tangis anak kita.

Saya sudah sering mendengar ucapan ibu mertua dari orang lain juga jadi saya berpikir biasa orang melahirkan sakit.Tapi ketika saatnya melahirkan baru saya merasakan sendiri bahwa sakitnya orang melahirkan melebihi sakit apapun yang pernah saya derita sebelumnya,semua ucapan ibu mertua kembali teringat dalam keadaan sakit saya berusaha tabah dan kuat karena saya juga penasaran ingin segera mengeluarkan anak saya.

Satu hal yang cukup membantu menjelang kelahiran adalah saya mengikuti senam hamil,karena dalam senam itu kita tidak hanya diajarkan gerakan-gerakan untuk relaksasi tapi kita juga akan diajarkan untuk memanage rasa sakit ketika menjalankan persalinan. Bukan untuk menghilangkan rasa sakit itu tapi untuk membantu kita mengendalikan rasa sakit agar tidak menjadi lemah dan menyerah pada saat persalinan nanti.

Karena itu untuk para calon ibu yang akan melahirkan anak pertama,persiapkan mental dan fisik anda dengan sebaik-baiknya demi anak kita. Selamat menjalankan persalinan.

Selengkapnya...

Selasa, 21 April 2009

Hari Kartini

Setiap tanggal 21 April hampir semua masyarakat di pelosok Indonesia merayakan hari Kartini.Biasanya anak-anak sekolah dianjurkan memakai pakaian adat/daerah,begitu juga beberapa karyawan di perkantoran yang bergerak dibidang perbankan akan tampil beda dengan kain dan kebaya dihari ini. Tapi untuk apa semua itu? begitu pentingkah hari kartini? apakah jika kartini tidak pernah lahir perempuan Indonesia akan seumur hidup terpasung?

Buat saya tanggal 21 April lebih saya ingat sebagai ulang tahun ibu kandung saya,karena buat saya pribadi Kartini hanyalah perempuan biasa yang kebetulan bisa baca tulis,punya teman orang Belanda dan sering kirim surat untuk curhat tentang keterpasungan dirinya kemudian ketika ia meninggal sang teman menerbitkan surat-surat itu menjadi buku.

Yang saya tahu dalam pelajaran sejarah ketika sekolah dulu,banyak pahlawan perempuan yang kita punya,yang lebih berani maju ke medan perang seperti Cut Nyak Dien, Christina Marta Tiahahu,dan pahlawan yang lebih kelihatan kontribusinya dalam kemajuan pendidikan seperti Dewi Sartika dengan mendirikan sekolah (taman pendidikan?). Memang merekapun diangkat sebagai pahlawan nasional tapi tidak ada hari khusus untuk mengenang mereka seperti Kartini.

Jadi saya sangat yakin seandainya Kartini tidak penah lahir di Indonesiapun perempuan Indonesia pasti bisa maju,hanya masalah waktu.Karena sudah terbukti emansipasi sudah ada di Indonesia sejak dulu karena banyak perempuan Indonesia yang ikut berjuang baik dalam medan perang,pendidikan dan sendi kehidupan lainnya.
Selengkapnya...

Jumat, 17 April 2009

Pengemis

Selalu ada yang menggelitik hati saya,jika teman saya bertanya "kenapa sih lu pelit banget, ngasih uang gope ke pengemis aja ga mau?" saya berpikir benarkah saya orang yang pelit? mungkin ya...

Tapi setiap orang punya alasan,bukan bermaksud membela diri,saya kadang merasa tidak ikhlas harus memberi uang kepada seorang pengemis yang kelihatan masih muda,kuat tapi pura-pura cacat atau seorang ibu muda yang harus membawa anaknya dalam gendongan untuk meminta-minta uang (ternyata anaknya sewaan). Memang benar kata teman saya apapun latar belakang atau niat si pengemis itu urusan si pengemis dengan Tuhan. Tapi bukankah keputusan saya memberi atau tidak juga urusan saya dengan Tuhan? Toh ada juga pengemis yang bisa menyentuh hati saya jika dia kelihatan renta,lemah dan tak berdaya.

Apakah benar begitu pelitnya saya? saya hanya ingin orang-orang yang berpredikat pengemis itu mempunyai predikat lebih terhormat dengan bekerja apa saja yang penting halal. Di lingkungan rumah saya banyak orang yang sudah usia lanjut masih berjuang mencari nafkah dengan berjualan sayur dari kebun mereka yang sempit,ada yang menjadi tukang urut,menjadi pembantu rumah tangga bahkan menjadi pemulung dari sampah2 rumah tangga yang ada. Karena itu saya berpikir kenapa yang lebih muda tidak mau melakukan itu dan malah lebih senang meminta dengan alasan susah cari pekerjaan. Masalahnya susah cari kerja atau gengsi melakukan pekerjaan yang ada?

Berulangkali saya jelaskan pada teman saya,tapi rupanya dia lebih senang menyebut saya si pelit daripada mengetahui latar belakang perbuatan saya. Saya maklum orang lebih senang menilai kulit luarnya saja daripada mengetahui alasannya. Selengkapnya...

Senin, 13 April 2009

Lomba


Hampir setiap ada lomba anak seperti mewarnai baik lewat sekolah maupun pibadi saya selalu mengikut sertakan anak saya Alifa. Kadang ada pertanyaan pada diri sendiri seorang ibu yang ambisiuskah saya?

Tapi tidak,saya bukan ibu yang ambisius dengan selalu mengajak anak saya mengikuti beberapa lomba. Tujuan saya mengikut sertakan anak saya lomba karena saya ingin anak saya mengerti arti persaingan yang sehat,saya ingin ia menjadi anak yang berani dan mandiri,tahu kelebihan dan kekurangan dirinya setelah mengikuti lomba dan yang penting tahu bahwa dalam lomba akan ada yang menang dan kalah. Dan belum tentu dia keluar sebagai pemenangnya.

Saya melihat dalam pelombaan anak-anak adalah sketsa kecil untuk melatih anak untuk menjalankan kehidupannya. Karena dalam hidup pasti akan ada persaingan baik dalam mencapai cita-cita atau dalam mencari nafkah nantinya,dalam hiduppun akan ada masanya kita menang ketika keinginan atau cita-cita kita tercapai atau saat kita kalah ketika harapan kita tak terwujud. Tapi apapun kondisinya kita harus siap tak boleh ada kata stress,depresi atau putus asa.

Walaupun begitu ketika akan mengikutsertakan anak mengikuti suatu lomba ada baiknya kita tanya si anak,apakah dia mau mengikutinya dan jika tidak jangan sekali-kali memaksanya. Dan dari awal sudah saya katakan pada anak saya " ibu tidak mengharuskan Alifa menang,tapi ibu ingin Alifa melakukan yang terbaik"
Selengkapnya...

Kamis, 09 April 2009

Pemilu

Tanggal 9 April 2009 dilaksanakan pemilu legislatif diseluruh Indonesia. Berbondong-bondong masyarakat mendatangi TPS-TPS yang tersedia untuk menyalurkan suara mereka . Yang lucu sebelum suara disalurkan dikalangan ibu2 rumah tangga dan pensiunan dilingkungan rumah saya sudah "ribut" partai apa yang harus dipilih.

Ada saja alasan kenapa mereka harus memilih partai "jagoan" mereka hingga lupa bahwa salah satu azas pemilu adalah rahasia. Dikalangan pensiunnan partai A jadi jagoan karena pemimpinnya dianggap berjasa menaikkan uang pensiun mereka,ada yang mendukung partai B karena pemimpinnya dianggap mewakili kalangan perempuan,ada juga memilih partai C karena percaya bisa membawa pembaharuan. Dan lebih ekstrem adalah pembantu rumah tangga disekitar rumah saya yang merupakan penduduk asli daerah setempat ,dia baru mau memberikan suaranya kalau ada partai yang mau membayarnya (rupanya money politik bukan cuma isu ya...).

Apapun alasan mereka kita harus menghargai,terutama untuk masyarakat yang memilih hanya karena uang,kita tahu masalah ekonomi menjadi alasan mereka melakukan itu pengetahuan mereka tentang kehidupan bernegara mungkin juga kurang karena tidak sedikit orang yang berpikir yang penting bisa hidup,bisa makan dan tinggal dengan nyaman. Tapi tidak ada salahnya bila musim pemilu telah lewat sambil menunggu pemilu selanjutnya kita mendapatkan pembelajaran politik yang ringan seperti buat kami para ibu rumah tangga agar tidak buta sama sekali.

Rasanya sayang sekali jika kesempatan lima tahun sekali tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,misalnya untuk memilih anggota DPR yang bersih jauh dari korupsi atau untuk memilih presiden yang memahami penderitaan rakyatnya bukan yang hanya bisa mencela dan bangga akan prestasinya sendiri tapi tidak bermanfaat bagi rakyatnya. Kapan dan siapakah yang mau memberikan ilmu itu kepada kami?.... Selengkapnya...