Selasa, 21 April 2009

Hari Kartini

Setiap tanggal 21 April hampir semua masyarakat di pelosok Indonesia merayakan hari Kartini.Biasanya anak-anak sekolah dianjurkan memakai pakaian adat/daerah,begitu juga beberapa karyawan di perkantoran yang bergerak dibidang perbankan akan tampil beda dengan kain dan kebaya dihari ini. Tapi untuk apa semua itu? begitu pentingkah hari kartini? apakah jika kartini tidak pernah lahir perempuan Indonesia akan seumur hidup terpasung?

Buat saya tanggal 21 April lebih saya ingat sebagai ulang tahun ibu kandung saya,karena buat saya pribadi Kartini hanyalah perempuan biasa yang kebetulan bisa baca tulis,punya teman orang Belanda dan sering kirim surat untuk curhat tentang keterpasungan dirinya kemudian ketika ia meninggal sang teman menerbitkan surat-surat itu menjadi buku.

Yang saya tahu dalam pelajaran sejarah ketika sekolah dulu,banyak pahlawan perempuan yang kita punya,yang lebih berani maju ke medan perang seperti Cut Nyak Dien, Christina Marta Tiahahu,dan pahlawan yang lebih kelihatan kontribusinya dalam kemajuan pendidikan seperti Dewi Sartika dengan mendirikan sekolah (taman pendidikan?). Memang merekapun diangkat sebagai pahlawan nasional tapi tidak ada hari khusus untuk mengenang mereka seperti Kartini.

Jadi saya sangat yakin seandainya Kartini tidak penah lahir di Indonesiapun perempuan Indonesia pasti bisa maju,hanya masalah waktu.Karena sudah terbukti emansipasi sudah ada di Indonesia sejak dulu karena banyak perempuan Indonesia yang ikut berjuang baik dalam medan perang,pendidikan dan sendi kehidupan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar