Sabtu, 28 Maret 2009

Hobi

Sudah beberapa bulan ini suami punya hobi baru,naik sepeda keliling perumahan kadang ikut fun bike atau acara touring sepeda.Awalnya saya tidak keberatan dengan hobinya itu,karena saya tahu dia memang senang naik sepeda.

Namun kegemaran naik sepeda kali ini memang agak lain,memang dia hanya naik sepeda diakhir pekan tapi sekalinya jalan selama 4 jam,saya berpikir kemana saja dia pergi naik sepeda selama itu? akhirnya dia bilang bahwa naik sepedanya asyik bukan cuma dijalan raya,tapi keluar masuk kampung lewat jalan berlumpur,semak belukar bahkan sampai naik gunung. Saya protes karena kalo dia sudah naik sepeda seperti itu pulang sudah terlalu cape dan tidak ada lagi waktu untuk bermain atau jalan keluar rumah bersama anak kami seperti kebiasaan sebelumnya. Belum lagi jika ada sedikit rejeki pasti akan dia gunakan untuk "mendandani" sepedanya tersebut.

Saya protes,karena menurut saya suami terlalu berlebihan menjalankan hobinya. Tapi protes saya dijawab suami "Kamu harusnya bersyukur,saya punya hobi naik sepeda. Coba kalo saya punya hobi ke bar,diskotik,dugem apa malah ngga bikin kamu pusing?". Saya tersadar,ternyata hobi yang dijalankan suami saya boleh juga. Saya bersyukur suami hanya tergoda untuk bersepeda bukan tergoda untuk mendatangi tempat-tempat maksiat atau punya hobi yang dilarang agama.

Sekarang saya tidak pernah protes lagi jika dia bersepeda,termasuk jalan-jalan ke toko sepeda bersama teman-temannya. Walau kadang tetap masih harus mengingatkan jika dia terlalu banyak belanja keperluan sepeda,tentu saja terlalu banyak untuk ukuran saya sebagai ibu rumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar